Sabtu, 29 Mei 2010

Hakikat Bahasa

  • Hakikat Bahasa
1.Bahasa sebagai sistem
Bahasa sebagai sistem yaitu bahasa terdiri dari unsur-unsur/komponenkomponen
yang secara teratur tersusun menurut pola tertentu dan membentuk suatu
kesatuan.

2.Bahasa bersifat sistematis artinya bahasa itu tersusun menurut suatu pola, tidak
tersusun secara acak, secara sembarangan.

3.Bahasa bersifat sistemik
yaitu bahasa bukan merupakan sistem tunggal, tetapi
terdiri juga dari sub-subsistem atau sistem bawahan.
Sub-sub sistem tersebut adalah fonologi, morfologi, sintaksis, semantik.
Tataran pragmatik yaitu kajian yang mempelajari penggunaan bahasa dengan
pelbagai aspeknya, sebagai sarana komunikasi verbal bagi manusia.

4.Bahasa sebagai lambang
Ilmu semiatika/semiologi yaitu ilmu yang mempelajari tanda-tanda yang ada
dalam kehidupan manusia termasuk bahasa.
Tanda → menandai sesuatu secara langsung dan alamiah.
Lambang → menandai sesuatu secara konvensional, tidak secara alamiah dan
langsung.
Tanda-tanda lain dalam objek semiotika adalah:
 Sinyal/Isyarat → tanda yang disengaja dibuat oleh pemberi sinyal agar si
penerima sinyal melakukan sesuatu.
 Gerak isyarat/geture → tanda yang dilakukan dengan gerakan anggota badan,
tidak bersifat imperatif seperti sinyal.
 Gejala/sympton → tanda yang tidak disengaja, yang dihasilkan tanpa maksud,
tapi alamiah menunjukkan/mengungkapkan sesuatu akan terjadi.
 Ikon → tanda/gambar dari wujud yang diwakilinya.
 Indeks → tanda yang menunjukkan adanya sesuatu yang lain, seperti asap yang
menunjukkan adanya api.
Ciri kode sebagai tanda → adanya sistem, baik yang berupa simbol, sinyal maupun
gerak isyarat yang dapat mewakili pikiran, perasaan, ide, benda dan tindakan yang
disepakati untuk maksud tertentu.

5.Bahasa adalah bunyi
Bahasa merupakan lambang yang wujudnya bunyi. Bunyi bahasa adalah bunyibunyi
yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bahasa yang primer adalah yang
diucapkan dari alat ucap manusia. Bahasa sekuder adalah bahasa tulisan.

6.Bahasa itu bermakna
Bahasa dikatakan mempunyai makna sebab mempunyai fungsi yaitu
menyampaikan pesan, konsep, ide atau pikiran. Berdasarkan perbedaan
tingkatannya, makna bahasa dibedakan menjadi:
 Makna leksikal: makna yang berkenaan morfem/kata.
 Makna gramatikal: makna yang berkenaan dengan frase, klausa, dan kalimat.
 Makna pragmatik: makna yang berkenaan dengan wacana.

7.Bahasa itu arbitrer
Adalah tidak adanya hubungan wajib antara lambang bahasa dengan
konsep/pengertian yang dimaksud oleh lambagn tersebut.

8.Bahasa itu konvensional
Artinya semua anggota masyarakat bahasa ini mematuhi konvensi bahwa
lambang tertentu itu digunakan untuk mewakili konsep yang diwakilinya.

9.Bahasa itu produktif
Maksudnya meski unsur bahasa itu terbatas tetapi dengan jumlah unsur yang
terbatas dapat dibuat satuans bahasa yang jumlahnya tidak terbatas, meski secara
relatif sesuai dengan sistem yang berlaku dalam bahasa

10. Bahasa itu unik
Artinya setiap bahasa mempunyai ciri khas yang tidak dimiliki oleh bahasa lain.
Ciri khas ini bisa menyangkut sistem bunyi, sistem pembentukan kata, sistem
pembentukan kalimat atau sistem-sistem lainnya.

11.Bahasa itu universal
Artinya, ada ciri-ciri yang sama yang dimiliki oleh setiap bahasa yang ada di
dunia ini. Ciri universal bahasa: bahasa mempunyai bunyi bahasa yang terdiri dari
vokal dan konsonan.

12.Bahasa itu dinamis
Artinya bahasa ikut berubah sesuai dengan kehidupan dalam masyarakan yang
tidak tetap dan selalu berubah.

13.Bahasa itu bervariasi
Bahasa menjadi bervariasi sebab latar belakang dan lingkungannya tidak sama.
Variasi bahasa meliputi:
a. Idialek : variasi bahasa yang bersifat perseorangan.
b. Dialek : variasi bahasa yang digunakan oleh sekelompok anggota masyarakat
pada waktu dan tempat tertentu.
c. Ragam: variasi bahasa yang digunakan dalam situasi, keadaan atau untuk
keperluan tertentu.

14.Bahasa itu manusia
Artinya alat komunikasi manusia yang namanya bahasa tersebut hanya milik
manusia dan hanya dapat digunakan oleh manusia.

Ambary, Abdullah. Intisari Tata Bahasa Indonesia. Bandung: Djatnika. 1986.

Guntur, Henry. Pengajaran Kompetensi Bahasa Indonesia. Bandung: Angkasa. 1989.

Mackey, W.F. Analisis Bahasa. Surabaya: Usaha Nasional. 1986.

Santoso, Kusno Budi. Problematika Bahasa Indonesia. Bandung: Angkasa. 1990.


silvia-dyah-ps_dkk.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar